Tinjauan Yuridis Terhadap Keabsahan Perkawinan Adat Betawi Menurut Hukum Islam

Savira Juliarti, Riska and Suhermanto, Suhermanto and Mursini, Anyuta (2019) Tinjauan Yuridis Terhadap Keabsahan Perkawinan Adat Betawi Menurut Hukum Islam. Skripsi thesis, Universitas Pakuan.

[img] Text
Cover.pdf

Download (360kB)
[img] Text
Lembar Pengesahan.pdf

Download (452kB)

Abstract

Masyarakat Betawi memiliki sistem kekeluargaan parental yaitu masyarakat adat yang bersendi keibu-kebapakan. Di dalam sistem dan bentuk perkawinan yang seperti ini masing-masing dari kedua belah pihak mempunyai hak yang sama dan tidak terikat pada clain. Permasalahan yang ada yaitu bagaimana keabsahan perkawinan masyarakat adat Betawi menurut Hukum Islam, bagaimana perkembangan perkawinan masyarakat adat Betawi saat ini dan apa masalab-masalah yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan perkawinan adat Betawi dan upaya penyelesaiannya. Sifat penelitian yang digunakan dalam penulisan hukum ini yaitu deskriptif analitis, jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan hukum ini adalah penelitian normative dan empiris, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, dan data yang diperoleh dalam rangka penulisan hukum ini diolah secara kualitatif. Dalam pernikahan adat Betawi nampak jelas unsur-unsur Islam didalamnya, yang sudah dibenarkan oleh syariat yaitu antara lain: mahar, khutbah nikah, khutbah bawa duit (serah terima), walimah, tahlilan, maulidan, sumbangan atau bantuan kaum kerabat, shalawat nabi, busana mempelai laki-laki dan perempuan, diperkenalkannya kedua mempelai kepada kaum kerabat, uang pemberian pihak pria, arak-arakan, mengucapkan salam, rebana, mengadakan pesta walimah dua hari, membaca doa, malam negor, membaca al-qur'an, roti buaya, dipisahkan antara laki-laki dan perempuan. Dari sekian banyak budaya yang tergerus, palang pintu menjadi salah satu budaya yang terbilang masih terbilang eksis meski tak lagi sesering dulu. Pernikahan adat Betawi semakin jarang ditemukan. Sebabnya, akulturasi budaya tak dapat dibendung. Kendala dari pelaksanaan perkawinan dengan adat Betawi yaitu apabila adat Betawi menikah dengan adat lainnya, barang perlengkapan sebagai syarat dari perkawinan adat Betawi sulit didapatkan jika tidak di daerah Jakarta. Dan banyak kalangan Betawi yang sudah meninggalkan adat Betawi. Upaya yang dapat dilakukan adalah pihak keluarga laki laki dan pihak dari keluarga wanita memusyawarahkan untuk mendapat kesepakatan bersama. Lembaga adat kebudayaan Betawi melalui segala sarana seperti melalui blog pribadi dari Lembaga adat kebudayaan Betawi mempromosikan mengenai pernikahan dengan adat Betawi memiliki keunikan yang lebih. Perkawinan dengan adat Betawi harus dikembangan sekarang ini supaya tidak tertinggal oleh zaman. Kata Kunci : Perkawinan, Adat Betawi, Hukum Islam

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Fakultas Hukum > Hukum > Hukum Adat
Fakultas Hukum > Hukum Agama > Pernikahan/Perkawinan
Fakultas Hukum > Hukum Agama > Hukum Islam
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: PERPUSTAKAAN FAKULTAS HUKUM UNPAK
Date Deposited: 29 Aug 2022 13:23
Last Modified: 29 Aug 2022 13:23
URI: http://eprints.unpak.ac.id/id/eprint/1492

Actions (login required)

View Item View Item