Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Minyak Dunia Terhadap Return Saham pada Indeks Harga Saham Gabungan yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2017

Lestari, Karina Trinanda and Mulya, Yudhia and Simamora, Patar (2019) Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Minyak Dunia Terhadap Return Saham pada Indeks Harga Saham Gabungan yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2017. Skripsi thesis, Universitas Pakuan.

[img] Text
Soft Copy Skripsi - Karina Trinanda Lestari (021115196).pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

KARINA TRINANDA LESTARI. 021115196. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Minyak Dunia Terhadap Return Saham pada Indeks Harga Saham Gabungan yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2017. Dibawah bimbingan: YUDHIA MULYA dan PATAR SIMAMORA. 2019. Indeks Harga Saham Gabungan atau yang dikenal dengan IHSG adalah indeks utama yang menjadi indikator pergerakan semua saham yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Para investor biasanya menggunakan parameter dalam IHSG untuk membaca perkembangan harga dan menjadikan acuan investasinya untuk mendapatkan tingkat pengembalian (return) yang diharapkan. Terdapat dua faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) baik mikro maupun makro ekonomi. Namun dikarenakan lingkungan makro ekonomi tidak dapat dihindari dampaknya dan tidak hanya mengenai satu atau dua perusahaan saja tetapi seluruh perusahaan yang berada di BEI dapat terkena dampak dari ekonomi makro. Oleh sebab itu, dalam menganalisis return saham dalam penelitian ini menggunakan faktor makro ekonomi yang mencangkup Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Minyak Dunia. Jika dilihat dari Inflasi terdapat kesenjangan antara teori dengan kenyataan dimana pada tahun 2015 saat Inflasi menurun return saham juga mengalami penurunan. Pada tahun 2017 saat Inflasi naik return saham juga mengalami kenaikan. Jika dilihat dari Suku Bunga terdapat kesenjangan antara teori dengan kenyataan dimana pada tahun 2014 saat Suku Bunga naik return saham juga mengalami kenaikan. Pada tahun 2015 saat Suku Bunga menurun return saham juga mengalami penurunan. Jika dilihat dari Nilai Tukar Rupiah terdapat kesenjangan antara teori dengan kenyataan dimana pada tahun 2014 dan 2017 saat Nilai Tukar Rupiah naik return saham juga mengalami kenaikan. Jika dilihat dari Harga Minyak Dunia terdapat kesenjangan antara teori dengan kenyataan dimana pada tahun 2016 saat Harga Minyak Dunia mengalami penurunan, namun return saham mengalami kenaikan. Kemudian adanya indikasi bahwa return saham pada Indeks Harga Saham Gabungan dipengaruhi oleh return saham (t-n). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah, Harga Minyak Dunia, dan Return Saham(t-n) terhadap return saham pada Indeks Harga Saham Gabungan yang terdaftar di BEI Tahun 2013-2017 baik secara parsial maupun secara simultan. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu explanatory survey. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder dan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif, dimana data kuantitatif tersebut berupa pergerakan IHSG, inflasi, tingkat suku bunga (SBI), nilai tukar rupiah, dan harga minyak dunia dari tahun 2012-2017. Penentuan pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, sehingga diperoleh data berupa pergerakan IHSG, inflasi, tingkat suku bunga (SBI), nilai tukar rupiah, dan harga minyak dunia dari tahun 2013-2017. Metode Analisis yang digunakan adalah metode Vector Error Correction Model (VECM) menggunakan Eviews 9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial Inflasi berpengaruh negatif terhadap return saham. Suku Bunga berpengaruh negatif terhadap return saham. Nilai Tukar Rupiah berpengaruh negatif terhadap return saham. Harga Minyak Dunia tidak berpengaruh terhadap return saham, dan Return Saham (t-n) berpengaruh terhadap return saham. Kemudian dari variabel Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah, dan Return Saham (t-n) memiliki hubungan jangka panjang (kointegrasi) dalam 1 periode. Nilai Koefisien Determinasi (R2 ) penelitian ini yaitu sebesar 0,754884, dimana hasil tersebut menunjukkan bahwa variasi return saham dapat dijelaskan oleh Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah, Harga Minyak Dunia, dan Return Saham (t-n) sebesar 0,754884 atau sebesar 75,4884% sedangkan sisanya sebesar 24,5116% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian. Kata Kunci : Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah, Harga Minyak Dunia, Return Saham (t-n), dan Return Saham.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Manajemen > Manajemen keuangan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Manajemen
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Manajemen
Depositing User: PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNPAK
Date Deposited: 29 Aug 2022 13:46
Last Modified: 29 Aug 2022 13:46
URI: http://eprints.unpak.ac.id/id/eprint/2064

Actions (login required)

View Item View Item