Nadyansyah, Annissa and Sinaga, Bintatar and Handoyo DP, Sapto (2019) Analisis Penjatuhan Pidana Bagi Residivis Pelaku Tindak Pidana Terorisme Aman Abdurrahman. Skripsi thesis, Universitas Pakuan.
Text
COVER.pdf Download (228kB) |
|
Text
COVER.pdf Download (228kB) |
Abstract
Manusia adalah mahluk sosial yang hidup bermasyarakat yang melakukan hubungan timbal balik dengan manusia lainnya, dengan sebuah batasan yang dilindungi oleh hukum. Tetapi ada saja individu atau sekelompok individu yang memiliki maksud atau tujuan untuk mengganggu ketertiban di masyarakat, seperti terorisme. Terorisme merupakan perbuatan melawan hukum yang dilakukan secara sistematis dengan maksud untuk menghancurkan kedaulatan bangsa dan negara, biasanya dilakukan dengan menggunakan kekerasan atau ancaman sehingga menimbulkan rasa takut terhadap orang secara umum dan seringkali mengakibatkan banyak korban meninggal dunia disertai hancurnya harta-benda dan fasilitas publik. Ada beragam faktor penyebab serta dampak dari tindak pidana terorisme. Penjatuhan hukuman bagi teroris didasarkan pertimbangan Hakim seperti dalam penjatuhan pidana mati bagi residivis pelaku tindak pidana terorisme Aman Abdurrahman. Hukuman yang dijatuhkan memiliki kendala dalam pelaksanaannya dan juga terdapat upaya jalan keluarnya. Sifat penelitian yang digunakan dalam penulisan hukum ini yaitu deskriptif analisis, jenis penelitian normatif, teknik pengumpulan data menggunakan teknik penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research), serta pengolahan data secara kualitatif. Faktor penyebab dari aksi teror dilatar belakangi oleh masalah ideologi dan agama. Faktor penyebab terorisme adalah Ideologi ditangkap dengan pengertian yang negative dengan secara mutlak menuntut manusia hidup dan bertindak sesuai dengan apa yang digariskan oleh ideologi tersebut. Terorisme juga sering dikaitkan dengan agama Islam, karena banyak dari pelakunya yang beragama Islam. Dampak terorisme yang utama adalah terhadap ideologi, keamanan dan ketertiban nasional di Indoesia seperti Pancasila sebagai ideologi bangsa menjadi pertaruhan dan timbul kerugian immaterial. Pertimbangan Hakim dalam penjatuhan pidana mati bagi residivis pelaku tindak pidana terorisme Aman Abdurrahman adalah terpenuhinya unsur pidana oleh terdakwa dalam Pasal 14 jo Pasal 6 UU Terorisme dan juga mempertimbangankan banyak hal yang memberatkan Aman Abdurrahman seperti ia merupakan residivis sehingga sesuai dengan aturan di dalam KUHP hukumannya menjadi diperberat, merupakan pembentuk dan pimpinan dari JAD, merupakan penganjur atau penggerak bagi pengikutnya untuk melakukan perbuatan terorisme, dan karena perbuatan Aman Abdurrahman beserta pengikutnya menyebabkan banyak korban berjatuhan baik korban luka ataupun meninggal dunia yang diantaranya terdapat korban anak-anak. Pelaksanaan pidana mati memiliki kendala karena banyak peraturan perundang-undangan yang menimbulkan ketidakpastian hukum, sehingga membuat JPU bersikap pro aktif terhadap hak-hak terpidana. Pemerintah, aparat penegak hukum serta masyarakat harus bekerjasama menjaga keamanan dan ketertiban negara pada saat pelaksanaan eksekusi pidana mati.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Fakultas Hukum > Hukum > Residivis Fakultas Hukum > Hukum Pidana > Terorisme |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | PERPUSTAKAAN FAKULTAS HUKUM UNPAK |
Date Deposited: | 03 Sep 2022 05:05 |
Last Modified: | 03 Sep 2022 05:05 |
URI: | http://eprints.unpak.ac.id/id/eprint/4113 |
Actions (login required)
View Item |