Tinjauan Hukum Terhadap Pelanggaran Hak Cipta Film Di Sosial Media Telegram.

Ferlita Juliani, Ferlita Juliani and Sjofjan, Lindryani and AL Sinaga, Walter (2022) Tinjauan Hukum Terhadap Pelanggaran Hak Cipta Film Di Sosial Media Telegram. Skripsi thesis, Universitas Pakuan.

[img] Text
Cover.pdf

Download (141kB)
[img] Text
Lembar Pengesahan.pdf

Download (412kB)

Abstract

Hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberi izin untuk itu dalam bidang pengetahuan, kesenian, dan kesusastraan, dengan pembatasanpembatasan tertentu. Karya seni, sastra, maupun hasil-hasil kreasi di bidang ilmu pengetahuan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Nilai ekonomi tersebut sangat penting bagi para kreator untuk tetap kreatif dan inovatif dalam berkarya. Apalagi, seorang seniman sebagai salah satu kreator juga adalah manusia biasa yang membutuhkan makanan dan kebutuhan pokok lainnya. Hasil karya kreator di bidang seni, sastra, dan ilmu pengetahuan dikenal juga dengan ciptaan yang menghasilkan hak cipta. Apabila hak cipta terpenuhi secara maksimal, maka seniman akan merasakan keadilan dan kesejahteraan yang cukup. Dalam hak cipta terkandung pula hak ekonomi (economic right) dan hak moral dari pemegang hak cipta. Hak ekonomi tersebut berupa keuntungan sejumlah uang yang diperoleh karena penggunaan hak ciptanya tersebut oleh dirinya sendiri, atau karena penggunaan oleh pihak lain berdasarkan lisensi. hak moral (moral right) adalah hak yang melindungi kepentingan pribadi atau reputasi pencipta atau penemu. Perlindungan hak cipta film diatur dalam Pasal 40 angka (1) huruf m, mengenai karya sinematografi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis empiris, dimana penelitian ini didasarkan pada bahan hukum primer, sekunder, tersier serta wawancara yang berkaitan dengan interpretasi dan sistematis antar peraturan yang berkaitan. Penelitian ini didasarkan pada banyaknya plagialisme atau pembajakan film di aplikasi telegram dimana secara hak moral dan hak ekonomi pencipta film dilanggar, penggandaan dan penggunaan pada dasarnya haruslah mendapatkan izin dari pencipta atau pemegang hak cipta. Hak moral sendiri merupakan hak yang melekat pada pelaku pertunjukan yang tidak dapat dihilangkan atau tidak dapat dihapus dengan alasan apapun walaupun hak ekonominya telah dialihkan. Sedangkan hak ekonomi merupakan hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya dan memberi izin untuk itu. Sehingga penggadaan film sangat merugikan pemegang hak cipta film itu sendiri. Untuk penyelesaian sengketa film dapat melalui litigasi maupun non litigasi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Fakultas Hukum > Hukum Perdata > Hak Cipta (Copyright)
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: PERPUSTAKAAN FAKULTAS HUKUM UNPAK
Date Deposited: 05 Sep 2022 07:15
Last Modified: 05 Sep 2022 07:15
URI: http://eprints.unpak.ac.id/id/eprint/4719

Actions (login required)

View Item View Item