Penerapan Restorative Justice Dalam Penyidikan Perkara Tindak Pidana Pencurian Yang Dilakukan Oleh Anak Di Polres Kota Bogor Berdasarkan Surat Edaran Kapolri Nomor: SE/8/VII/2018

Ariyadi Pasaribu, Alex and K. Milono, Yennie and Prihatini, Lilik (2020) Penerapan Restorative Justice Dalam Penyidikan Perkara Tindak Pidana Pencurian Yang Dilakukan Oleh Anak Di Polres Kota Bogor Berdasarkan Surat Edaran Kapolri Nomor: SE/8/VII/2018. Skripsi thesis, Universitas Pakuan.

[img] Text
cover.pdf

Download (147kB)
[img] Text
Lembar Pengesahan.pdf

Download (190kB)

Abstract

Dalam tindak pidana ringan, pengadilan bukanlah satu-satunya cara yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan suatu masalah demi mempertanggungjawabkan perbuatan pelaku, selain melalui pengadilan juga terdapat suatu bentuk upaya penyelesaian alternatif, yaitu restorative justice. Permasalahan yang diteliti, yaitu bagaimana penerapan restorative justice dalam penyidikan perkara tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak di Polres Bogor berdasarkan Surat Edaran Kapolri Nomor : SE/8/VI/2018? serta kendala-kendala apa yang dihadapi penyidik dalam menerapkan restorative justice dalam penyidikan perkara tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak dan bagaimana upaya penyelesaiannya? Jenis penelitian dalam penulisan hukum ini adalah penelitian hukum normatif dengan sifat penelitian deskriptif analitis dan pendekatan perundang-undang, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan teknik penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research), serta pengolahan data dilakukan secara kualitatif. Penerapan restorative justice dalam penyidikan perkara tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak di Polres Bogor berdasarkan Surat Edaran Kapolri Nomor : SE/8/VII/2018 didasarkan pada musyawarah mufakat antara pihak korban, pelaku, dan tokoh masyarakat, di mana para pihak diminta berkompromi untuk mencapai sebuah kesepakatan. Setiap individu diminta untuk mengalah dan menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi demi menjaga kehamronisan bersama. Konsep musyawarah terbukti efektif untuk menyelesaikan sengketa dalam masyarakat di tengah kegagalan peran negara dan pengadilan dalam memberikan keadilan. Dengan penerapan restorative justice, kasus tersebut berhenti sampai tahap penyidikan atau tidak diteruskan ke pengadilan. Kendala-kendala yang dihadapi penyidik dalam menerapkan restorative justice dalam penyidikan perkara tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak dan upava penyelesaiannya, yaitu penolakan dari pihak yang terlibat untuk bertemu Untuk mengatasi kendala tersebut, mediator bisa bertemu dengan kedua belah pihak di tempat terpisah, dengan kata lain perdamaian dilakukan dengan cara tidak langsung, kurangnya pengetahuan petugas penyidik mengenai restorative justice. Untuk mengatasi kendala tersebut, penyidik harus memahami kronologis kasus yang terjadi, sehingga dapat memberikan saran tindak lanint mengenai bentuk perdamaian sesuai dengan harapan kedua belah pihak. kompensasi. Seringkali pelaku yang melakukan tindak pidana tidak mampu membayar kompensasi yang diajukan oleh korban yang mengakibatkan gagal tercapainya kesepakatan. Untuk mengatasi hal tersebut, mediator harus berusaha keras untuk mencapai titik temu mengenai kompensasi yang bisa diberikan oleh pelaku terhadap korban, dan akuntabilitas pelaku. Mungkin saja pelaku memanfaatkan perdamaian sebagai cara untuk menghindari dari peradilan pidana. Untuk mengatasi hal tersebut, mediator harus tegas terhadan pelaku dengan cara membuat suatu surat perjanjian, bahwa pelaku akan mematuhi segala bentuk kesepakatan yang telah tercapai.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Fakultas Hukum > Hukum Pidana > Pencurian
Fakultas Hukum > Hukum Pidana > Restorative Justice
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: PERPUSTAKAAN FAKULTAS HUKUM UNPAK
Date Deposited: 10 Oct 2022 06:47
Last Modified: 10 Oct 2022 06:47
URI: http://eprints.unpak.ac.id/id/eprint/5285

Actions (login required)

View Item View Item