Analisis Gugatan Error In Persona Dalam Bentuk Diskualifikasi In Persona (Studi Kasus Putusan Perkara Nomor 1/Pdt.G/2021/PN.Skb)

Ramadhan, Berlian and Siswajanthy, Farahdinny and D. Butar-butar, Dinalara (2023) Analisis Gugatan Error In Persona Dalam Bentuk Diskualifikasi In Persona (Studi Kasus Putusan Perkara Nomor 1/Pdt.G/2021/PN.Skb). Skripsi thesis, Universitas Pakuan.

[img] Text
Cover Berlian Ramadhan.pdf

Download (75kB)
[img] Text
Lembar Pengesahan Berlian Ramadhan.pdf

Download (111kB)
[img] Text
Daftar Pustaka Berlian Ramadhan.pdf

Download (259kB)

Abstract

Hukum acara perdata adalah peraturan hukum yang mengatur bagaimana caranya menjamin ditaatinya hukum perdata materiil dengan perantaraan hakim. Bagi para pihak yang merasa hak-hak keperdataannya dirugikan dapat mengajukan perkaranya ke pengadilan untuk memperoleh penyelesaian sesuai koridor hukum yang berlaku, yaitu dengan mengajukan gugatan kepada pihak pihak yang merugikannya, sehingga apabila hal tersebut terjadi, maka terdapat persengketaan perkara perdata antara kedua belah. pihak, yaitu antara pihak yang dilanggar haknya (penggugat) dengan pihak- yang melanggar hak tersebut (tergugat). Berdasarkan ketentuan Pasal 28 ayat (1) UU No 28 tahun 2004 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Adapun identifikasi dalam penulisan hukum ini. adalah bagaimana analisis gugatan error in persona dalam bentuk diskualifikasi in persona dalam Perkara Nomor 1/Pdt.G/2021/PN. Skb.? Bagaimana akibat hukum dan upaya hukum yang dapat dilakukan oleh penggugat terhadap Putusan Nomor 1/Pdt.G/2021/PN. Skb., yang dinyatakan tidak dapat diterima? Sifat penelitian dalam penulisan hukum ini yaitu deskriptif analitis dengan jenis penelitian hukum normatif, teknik pengumpulan data menggunakan teknik penelitian kepustakaan (library research), serta pengolahan data dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggugat dalam posisinya tidak memiliki hak untuk menggugat, selain gugatan penggugat diskualifikasi, penggugatpun salah menarik orang sebagai tergugat dan didalam gugatannya penggugat kurang pihak, karena terhadap gugatan penggugat yang mendudukan tergugat sebagai satu-satunya pihak yang harus bertanggungjawab atas kerugian yang dialami oleh penggugat harus dinyatakan error in persona, dikarenakan tergugat posisinya hanya sebagai salah satu guru atau pembimbing di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sukabumi. Akibat hukumnya adalah gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard), sehingga Majelis Hakim tidak perlu lagi mempertimbangkan dalil gugatan penggugat. Terhadap putusan Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara yang menyatakan surat gugatan tidak dapat diterima atau niet ontvankelijke verklaard, maka satu-satunya jalan yang dapat ditempuh penggugat yaitu memperbaiki atau menyempurnakan pihak yang dinyatakan cacat oleh pengadilan. Namun, Jika cacat yang terkandung dalam gugatan itu diskualifikasi, perbaikan dilakukan dengan menempatkan orang yang tepat. Begitu juga apabila pihak yang ditarik sebagai tergugat keliru orangnya diperbaiki dengan menarik orang yang tepat sebagai tergugat. Jika keputusan menyatakan gugatan kurang pihak, gugatan harus diperbaiki dan disempurnakan dengan memasukan orang yang bersangkutan sebagai pihak penggugat atau tergugat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Fakultas Hukum > Hukum > Gugatan
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: PERPUSTAKAAN FAKULTAS HUKUM UNPAK
Date Deposited: 20 Oct 2023 01:59
Last Modified: 20 Oct 2023 01:59
URI: http://eprints.unpak.ac.id/id/eprint/7035

Actions (login required)

View Item View Item