Analisis Yuridis Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Anak Pelaku Penyalahguna Narkotika (Putusan Perkara Nomor: 84/PID.SUS-ANAK/2019/PN.SBY)

Sayyidah Fatimah Azzahra Harahap, Syafa and Handoyo DP, Sapto and Lathif, Nazaruddin (2023) Analisis Yuridis Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Anak Pelaku Penyalahguna Narkotika (Putusan Perkara Nomor: 84/PID.SUS-ANAK/2019/PN.SBY). Skripsi thesis, Universitas Pakuan.

[img] Text
Syafa Sayyidah Fatimah Azzahra Harahap Cover.pdf

Download (99kB)
[img] Text
Syafa Sayyidah Fatimah Azzahra Harahap Lembar Pengesahan.pdf

Download (126kB)
[img] Text
Syafa Sayyidah Fatimah Azzahra Harahap Daftar Pustaka.pdf

Download (534kB)

Abstract

Kenakalan remaja yang kini semakin sering terjadi dalam masyarakat di Indonesia adalah pergaulan bebas, yang terkadang masyarakat mengartikannya dengan berhubungan sex bebas, mengkonsumsi minuman beralkohol, dan tindak penyalahgunaan narkotika. Pada umumnya tindak pidana narkotika yang terjadi adalah tindak penyalahgunaan narkotika. Penyalahguna narkotika menurut Pasal 1 angka 15 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, adalah orang yang menggunakan Narkotika tanpa hak atau melawan hukum. Sekarang ini pelaku penyalahgunaan narkotika tidak hanya orang dewasa saja tapi juga merebak ke anak-anak dibawah umur. Tindak Pidana Narkotika sendiri diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Akan tetapi dalam Undang-Undang Narkotika ini tidak mengatur secara khusus mengenai penerapan hukuman tindak pidana narkotika yang dilakukan oleh anak. Oleh karena itu mengenai tindak pidana yang dilakukan oleh anak telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Di dalam Undang-Undang ini terdapat penjelasan mengenai pendekatan Restorative Justice. Proses pemulihan menurut konsep Restorative Justice adalah melalui diversi, yaitu pengalihan atau pemidahan proses keadilan ke dalam alternatif penyelesaian perkara, yaitu melalui musyawarah pemulihan atau mediasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif yang didukung oleh penelitian hukum empiris dengan sifat penelitian deskriptif analisis, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan berdasarkan studi kepustakaan dan wawancara. Kemudian data yang telah terkumpul tersebut akan diolah secara kualitatif, yaitu dengan menggunakan kata-kata yang disusun secara sistematis dan terperinci sehingga dapat menggambarkan dan mendeskripsikan permasalahan yang dibahas. Pada kasus penyalahgunaan narkotika oleh anak. di bawah umur Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya mengabulkan dakwaan kedua Penuntut Umum yaitu Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan vonis pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh Anak Jonathan dikurangi seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Akan tetapi setelah mempelajari dan menganalisis berkas perkara, memperdalam teori kepastian hukum, teori perlindungan hukum, dan teori kriminologi, putusan vonis ini dianggap masih terlalu ringan bagi terdakwa dan dianggap kurang memenuhi rasa keadilan masyarakat. Pada putusan ini seharusnya Jaksa Penuntut Umum dapat memberikan dakwaan yang lebih berat kepada terdakwa Anak Jonathan karena terdakwa terbukti melakukan tindak pidana penyalahgunaan narkotika, sehingga Majelis Hakim dapat mempertimbangkan vonis pidana penjara yang lebih berat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Fakultas Hukum > Hukum Pidana > Narkotika
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: PERPUSTAKAAN FAKULTAS HUKUM UNPAK
Date Deposited: 17 Jan 2024 14:48
Last Modified: 17 Jan 2024 14:48
URI: http://eprints.unpak.ac.id/id/eprint/7215

Actions (login required)

View Item View Item