Yunita, Evi and Suhermanto, Suhermanto and Febrianty, Yenny (2024) Analisis Gugat Cerai Dengan Dasar Pasangannya Berperilaku Biseksual (Studi Kasus Perkara Nomor:27/Pdt.G./2023/PN.Sdn). Skripsi thesis, Universitas Pakuan.
Image
Cover.jpg Download (527kB) |
|
Text
Lembar Pengesahan.pdf Download (749kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya pengajuan gugatan cerai oleh isteri terhadap suaminya dengan alasan bahwa telah terjadi perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga yang disebabkan sejak awal pernikahan rumah tangga penggugat dan tergugat kurang harmonis karena tergugat mempunyai kelainan seksual yakni biseksual yang berarti orang yang menyukai dua jenis kelamin baik terhadap laki- laki maupun perempuan. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana duduk perkara Putusan Pengadilan Negri Nomor 20/Pdt./G./2023/PN/Sdn, bagaimana dasar pertimbangan Hakim dalam mengabulkan perkara cerai gugat akibat biseksual berdasarkan Putusan Nomor 20/Pdt./G./2023/PN/Sdn, dan analisis hukum positif terhadap perkara cerai gugat akibat biseksual. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian pustaka (library research) dengan menganalisis data melalui deskriptif analisis dan pendekatan yuridis- normatif yang berkaitan dengan putusan Pengadilan. Hasil dari penelitian menerangkan bahwa antara penggugat dan tergugat sudah tidak ada harapan untuk hidup rukun kembali dalam rumah tangga yang mana telah terbukti rumah tangga penggugat dan tergugat tidak harmonis sehingga tidak sesuai dengan tujuan-tujuan perkawinan untuk mewujudkan sakinah, mawaddah dan rahmah. Maka oleh sebab itu, hakim dalam perkara tersebut berpendapat bahwa alasan penggugat untuk bercerai dari tergugat telah sesuai dengan alasan sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Ada beberapa masalah yang timbul guna mecegah perilaku seksual dalam rumah tangga di antaranya : menjaga pergaulan, menutup segala celah ponografi, dalam hal ini orang tua harus aktif dalam melakukan pengawaan, dilakukan menyuluhan atau seminar mengenai bahaya lgbt sehingga masyarakat memahami tentang tersebut pemerintah perlu mengatur dan melarang ada nya lgbt sehingga tidak menyebar semakin parah, perlunya pemahaman tentang norma agama agar masyarakat lebih mengetahui tentang ajaran agama yang terkait dengan perilaku biseksual karna halini telah bertentangan dengan norma agama dengan demikian penyebaran lgbt dapat dicegah penyebarannya agar tidak meluas. Lgbt merupakan masalah kejiwaan yang perlu ditangani oleh sebuah pihak baik masyarakat pemerintah maupun tokoh tokoh keagamaan sehingga hal ini dapat dicari jalan penyelesaiannya. Memang masalah lgbt merupakan masalah yang kontrofersi mengingat masalah lgbt ini menyangkut hak asasi manusia
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Fakultas Hukum > Hukum Agama > Perceraian |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | PERPUSTAKAAN FAKULTAS HUKUM UNPAK |
Date Deposited: | 24 Sep 2024 03:35 |
Last Modified: | 24 Sep 2024 03:35 |
URI: | http://eprints.unpak.ac.id/id/eprint/8175 |
Actions (login required)
View Item |