Analisis Pelaksanaan Itsbat Nikah Contentius (Studi Kasus Perkara Nomor 5410/PDT.G/2020/PA.CBN)

Efpri Idul Fitrah, Dielsyah and Febrianty, Yenny and Abid, Abid (2024) Analisis Pelaksanaan Itsbat Nikah Contentius (Studi Kasus Perkara Nomor 5410/PDT.G/2020/PA.CBN). Skripsi thesis, Universitas Pakuan.

[img] Image
Cover.jpg

Download (495kB)
[img] Text
Lembar Pengesahan.pdf

Download (692kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (1MB)

Abstract

Itsbat Nikah merupakan proses pengesahan nikah di Pengadilan Agama untuk menegaskan keabsahan perkawinan sesuai syariat Islam. Namun, banyak masyarakat menghadapi permasalahan terkait Itsbat Nikah Contentius, yaitu gugatan untuk memperoleh Akta Nikah demi kepentingan administrasi negara. Banyak perkawinan yang belum tercatat secara resmi sebelum Undang-Undang Perkawinan, sehingga Itsbat Nikah menjadi penting untuk memastikan keabsahan hukum dan agama. Perkawinan yang tidak tercatat resmi dapat mengakibatkan ketidakpastian hukum dan administrasi, khususnya terkait status anak dan hak warisnya. Hal ini menmbulkan kebutuhan akan proses Itsbat Nikah sebagai upaya untuk memberikan kepastian hukum atas perkawinan yang sah menurut agama Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskrpitif analitis dengan mengumpulkan data dari studi pustaka dan peraturan hukum yang terkait. Analisis dilakukan terhadap prosedur dan dampak hukum dari Itsbat Nikah, serta relevansinya terhadap kebutuhan administrasi negara dan kepastian hukum masyarakat. Itsbat Nikah memiliki peran penting dalam menyelesaikan permasalahan administrasi dan kepastian hukum terkait status perkawinan dalam hukum Islam di Indonesia. Tetapi perkawinan yang dilakukan sebelum adanya Undang-undang Perkawinan ini belum atau tidak di catatkan ke pejabat yang berwenang, melalui Itsbat Nikah, perkawinan menjadi sah dalam agamanya, kepastian hukum, sehingga akibat hukum adanya pencatatan perkawinan adalah perkawinan dianggap sah, baik menurut agama dan kepercayaan masing-masing maupun sah menurut hukum karena sudah di catat di Kantor Urusan Agama (KUA) atau Kantor Catatan Sipil. Status anak yang dilahirkan dalam perkawinan tersebut mempunyai hubungan perdata baik dengan ibu dan ayahnya, sehingga menimbulkan hak waris bagi anak dengan orang tuanya. Melalui proses ini, perkawinan yang sah dapat diakui secara resmi oleh negara, memberikan hak-hak perdata yang jelas terutama terkait dengan anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan tersebut.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Fakultas Hukum > Hukum Agama > Pernikahan/Perkawinan
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: PERPUSTAKAAN FAKULTAS HUKUM UNPAK
Date Deposited: 14 Oct 2024 04:24
Last Modified: 14 Oct 2024 04:24
URI: http://eprints.unpak.ac.id/id/eprint/8396

Actions (login required)

View Item View Item