Analisis Pertimbangan Hakim Ditolaknya Dispensasi Perkawinan Dengan Alasan Keduanya Belum Sanggup Melakukan Ibadah Dengan Baik (Putusan Nomor 201/Pdt.P/2023/PA.SJJ)

Anas Baniu, Mahfud and Ardianto Iskandar, Eka and Susilawati K., Tuti (2024) Analisis Pertimbangan Hakim Ditolaknya Dispensasi Perkawinan Dengan Alasan Keduanya Belum Sanggup Melakukan Ibadah Dengan Baik (Putusan Nomor 201/Pdt.P/2023/PA.SJJ). Skripsi thesis, Universitas pakuan.

[img] Text
Cover MAHFUD ANAS BANIU.pdf

Download (343kB)
[img] Text
Lembar Pengesahan MAHFUD ANAS BANIU.pdf

Download (668kB)
[img] Text
Daftar Pustaka MAHFUD ANAS BANIU.pdf

Download (1MB)

Abstract

Konsep dispensasi perkawinan menurut Roihan Rasyid adalah dispensasi yang diberikan oleh Pengadilan Agama kepada calon pengantin yang belum mencapai usia legal untuk melangsungkan perkawinan. Namun, dalam pengajuan permohonan dispensasi perkawinan, alasan yang jelas harus dikemukakan untuk melaksanakan perkawinan sebelum mencapai batas usia minimum. Dalam Penetapan Putusan Nomor 201/Pdt.P/2023/PA.SJJ, Majelis Hakim Pengadilan Agama Sijunjung menolak permohonan dispensasi perkawinan yang diajukan oleh orang tua seorang gadis berusia 17 tahun untuk menikah dengan kekasihnya yang berusia 16 tahun. Permasalahan utama dalam putusan ini terletak pada pertimbangan hukum yang digunakan oleh hakim, yaitu berdasarkan keterangan anak pemohon dan calon suaminya di persidangan. Keduanya dinyatakan bahwa mereka belum mampu menjalankan ibadah shalat wajib dan menghindari zina, yang menunjukkan bahwa mereka belum cukup dewasa untuk berpikir secara bertanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pertimbangan hakim dalam menolak permohonan dispensasi nikah di Pengadilan Agama Sijunjung. Teori Kepastian Hukum dan teori Perlindungan hukum yang di gunakan dalam penelitian ini. Jenis penelitian yang digunakan adalah normatif-empiris, yang menggabungkan pendekatan hukum normatif (undang-undang) dengan pengumpulan data empiris, yang digambarkan secara deskriptif dan dianalisis menggunakan pola pikir induktif. Sifat penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis, yang memberikan uraian yang jelas, sistematis, faktual, dan tepat mengenai fakta-fakta yang diinginkan. Teknik pengumpulan data menggunakan penelitian kepustakaan, dengan memanfaatkan sumber hukum tertulis seperti undang-undang, buku, surat kabar, dan tulisan-tulisan terkait, didukung dengan wawancara. Data diolah secara kualitatif sehingga menghasilkan pembahasan yang sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pengadilan Agama Sijunjung memiliki kewenangan absolut untuk menolak perkara dispensasi nikah tersebut. Namun, dalam memutuskan suatu perkara, hakim tidak boleh mencampuri aspek pribadi seperti ibadah dalam pertimbangan hukumnya. Perhatian hakim seharusnya lebih difokuskan pada kesiapan calon pengantin dalam hal tanggung jawab rumah tangga, daripada meneliti aspek ibadah secara mendalam. Pernikahan di bawah umur dapat dilakukan melalui dispensasi, terutama untuk melindungi perempuan dan anak dari dampak negatif seperti pernikahan siri yang tidak tercatat secara hukum.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Fakultas Hukum > Hukum Agama > Pernikahan/Perkawinan
Fakultas Hukum > Hukum > Pertimbangan Hakim
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: PERPUSTAKAAN FAKULTAS HUKUM UNPAK
Date Deposited: 08 Mar 2025 06:03
Last Modified: 08 Mar 2025 06:03
URI: http://eprints.unpak.ac.id/id/eprint/9168

Actions (login required)

View Item View Item