Nikita, Ratu and Darmawan, Iwan and Handoyo DP, Sapto (2025) Analisis Penyelesaian Tindak Pidana Pencurian Sepeda Nomor Yang Dilakukan Oleh Anak Di Bawah Umur (Studi Kasus Putusan Nomor 285/PID.SUS-ANAK/2024/PN CBI). Skripsi thesis, Universitas pakuan.
![]() |
Text
cover.pdf Download (398kB) |
![]() |
Text
lembar pengesahan.pdf Download (606kB) |
![]() |
Text
daftar pustaka.pdf Download (1MB) |
Abstract
Anak adalah generasi penerus bangsa dan penerus pembangunan, yaitu generasi yang dipersiapkan sebagai subjek pelaksana pembangunan yang berkelanjutan dan pemegang kendali masa depan suatu negara. Masa remaja adalah masa di mana seseorang mencari jati dirinya, hal ini ditandai dengan perbuatan- perbuatan tertentu untuk menentukan sendiri apa yang mereka mau lakukan, dengan siapa dia berteman, dan tidak tidak ingin ada campur tangan dari siapapun termasuk dari orang tuanya sendiri. Sifat penelitian dalam penulisan hukum ini adalah deskriptif analisis yaitu menggambarkan fakta-fakta yang terjadi di lapangan dikaitkan dengan teori-teori hukum, peraturan perundang- undangan, serta pendapat ahli hukum. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan normatif empiris yaitu penelitian hukum yang dilakukan melalui kepustakaan yang didukung oleh penelitian lapangan. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Faktor penyebab terjadinya tindak pidana pencurian sepeda motor yang dilakukan oleh anak di bawah umur. 2. Penyelesaian hukum terhadap tindak pidana pencurian sepeda motor yang dilakukan oleh anak di bawah umur. 3. Kendala yang dihadapi dalam penyelesaian hukum terhadap tindak pidana pencurian sepeda motor yang dilakukan oleh anak di bawah umur dan upaya jalan keluar. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: Penyimpangan perilaku melanggar hukum yang dilakukan oleh anak disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor pendidikan, faktor ekonomi, faktor lingkungan, dan faktor perkembangan global. Dalam menangani perkara anak, Pembimbing Kemasyarakatan, Pekerja Sosial Profesional dan Tenaga Kesejahteraan Sosial, Penyidik, Penuntut Umum, Hakim, dan Advokat atau Pemberi Bantuan Hukum lainnya wajib memperhatikan kepentingan terbaik bagi anak dan mengusahakan suasana kekeluargaan tetap terpelihara. Pada prinsipnya tindak pidana yang dilakukan oleh anak adalah taggungjawab anak itu sendiri, akan tetapi oleh karena Terdakwa adalah seorang anak, maka tidak dapat dipisahkan kehadiran orang tua/wali, atau orang tua asuhnya. Hakim dalam memutus perkara tindak pidana yang dilakukan oleh seorang anak juga mendasarkan konsep tujuan pemidanaan dengan prinsip perlindungan terhadap kesejahteraan dan kepentingan anak yang bersangkutan. Anak yang melakukan tindak pidana pencurian sepeda motor tidak dapat disamakan dengan pelaku yang sudah dewasa, dalam hal ini anak harus mendapatkan penanganan khusus. Jadi kasus ini seharusnya diselesaikan dengan cara diversi. Karena dalam proses persidangan anak masih banyak kendala seperti tidak adanya ruang sidang khusus anak, di Bogor juga belum adanya LAPAS khusus untuk anak sehingga ada kemungkinan terdakwa menjadi lebih nakal setelah keluar dari LAPAS.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Fakultas Hukum > Hukum > Anak Fakultas Hukum > Hukum Pidana > Pencurian |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | PERPUSTAKAAN FAKULTAS HUKUM UNPAK |
Date Deposited: | 21 Mar 2025 03:45 |
Last Modified: | 21 Mar 2025 03:45 |
URI: | http://eprints.unpak.ac.id/id/eprint/9499 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |