Analisis Dampak Perubahan Penggunaan Narkotika Jenis Ganja Untuk Keperluan Medis Dalam Konvensi Tunggal Perserikatan Bangsa-Bangsa Tahun 1961 Tentang Narkotika Terhadap Indonesia Dan Thailand

Pratama, Yuda and Lathif, Nazaruddin and Handoyo DP, Sapto (2025) Analisis Dampak Perubahan Penggunaan Narkotika Jenis Ganja Untuk Keperluan Medis Dalam Konvensi Tunggal Perserikatan Bangsa-Bangsa Tahun 1961 Tentang Narkotika Terhadap Indonesia Dan Thailand. Skripsi thesis, Universitas pakuan.

[img] Text
Cover YUDA PRATAMA.pdf

Download (360kB)
[img] Text
Lembar pengesahan YUDA PRATAMA.pdf

Download (719kB)
[img] Text
Daftar Pustaka YUDA PRATAMA.pdf

Download (1MB)

Abstract

Mengkuti hasil konvensi tunggal Perserkatan Bangsa-Bangsa Tahun 1961 mengenai perubahan penggunaan penggolongan tanaman ganja atas dasar rekomendasi World Healt Organization (WHO) menghapus Cannabis dan Cannabis Resin dari Schedule IV Konvensi 1961 sehingga keduanya tetap berada pada Schedule I Konvensi 1961 agar dapat digunakan sebagai medis. sidang Commission on Narcotics Drugs (CND) di tahun 2020 diputuskan bahwa pengaturan pemanfaatan ganja dikeluarkan dari schedule IV Single Convention on Drugs 1961 sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan meskipun tetap berada dalam Schedule I yang artinya masih dalam pengawasan internasional secara ketat. Thailand merupakan negara di Asia yang telah melegalkan narkotika jenis ganja untuk medis. Seperti yang di katakan oleh Menteri Kesehatan Tahiland menyatakan bahwa Thailand akan meregulasi kembali pengaturan tentang tanaman ganja dan memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat Thailand untuk ikut menanam ganja di rumah masing-masing dan dijual kepada pemerintah dengan tujuan agar Thailand bisa memproduksi ganja sebagai medis. Hal ini menjadi dorongan bagi Indonesia untuk lebih mempertimbangkan dan mengkaji ulang mengenai regulasi tanaman ganja pada sektor medis dikarenakan banyak sekali potensi besar pada tanaman ganja terkhusu pada sektor medis. Pengaturan yang khsususnya membahas tentang tanaman ganja yaitu Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian yuridis normatif yaitu penelitian dengan mengkaji dan mempelajari data sekunder. dan untuk sifat penelitian penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analitis, dalam penelitian ini rumusan masalah yang penulis angkat yaitu dampak yang terjadi pada perubahan penggunaan tanaman ganja untuk keperluan medis berdasarkan Konvensi Tunggal Perserikatan Bangsa-Bangsa Tahun 1961 terhadap Indonesia dan Thailand serta permasalahan terkait perubahan penggunaan tanaman Ganja untuk keperluan medis berdasarkan Konvensi Tunggal Perserikatan Bangsa-Bangsa Tahun 1961. Tujuan dari penulisan hukum ini adalah untuk memahami bagaimana dampak terkait perubahan penggunaan tanaman Ganja untuk keperluan medis berdasarkan Konvensi Tunggal Perserikatan Bangsa-Bangsa Tahun 1961 terhadap Indonesia dan Thailand serta permasalahan terkait perubahan penggunaan tanaman Ganja untuk keperluan medis berdasarkan Konvensi Tunggal Perserikatan Bangsa-Bangsa Tahun 1961. Hasil dari penelitian adalah perbandingan regulasi tanaman ganja di Indonesia dan Thailand pada Konveksi Tunggal Perserikatan Bangsa-Bangsa Tahun 1961.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Fakultas Hukum > Hukum > Ganja
Fakultas Hukum > Hukum Pidana > Narkotika
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: PERPUSTAKAAN FAKULTAS HUKUM UNPAK
Date Deposited: 20 May 2025 01:38
Last Modified: 20 May 2025 01:38
URI: http://eprints.unpak.ac.id/id/eprint/9575

Actions (login required)

View Item View Item