@phdthesis{eprintsunpak2420, school = {Universitas Pakuan}, author = {Japar Sidiq and Janthy T Hidayat and M. Yogie Syahbandar}, title = {Analisis Penerapan Smart Mobility Kota Bogor}, month = {August}, year = {2020}, url = {http://eprints.unpak.ac.id/2420/}, abstract = {Sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap pengembangan smart city di Indonesia Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) bekerja sama degan berbagai instansi pemerintah menginisiasi penyelenggaraan Gerakan Menuju 100 Smart City. Program ini menargetkan pada tahun 2019 sebanyak 100 kota/kabupaten di Indonesia yang telah melaksanakan pembangunan smart city dan menjadi role model bagi daerah lain. Kota Bogor sebagai hinterland ibu kota negara mengalami persoalan yang terus muncul sebagai akibat dari perkembangan kota. Sementara solusi-solusi konvensional tidak dapat lagi diandalkan untuk menyelesaikan persoalan yang ada. Diperlukan sebuah solusi yang lebih cepat, efektif, inovatif dan cerdas serta mampu beriringan dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini. Konsep smart city yang dinamis dan memfokuskan diri pada inovasi, solusi dan pemanfaatan SDM dan sumber daya teknologi secara optimal menjadi pilihan pemerintah Kota Bogor. Konsep tersebut juga sejalan dengan misi Pemerintah Kota Bogor yang terdapat dalam RPJMD yaitu "Menjadikan Kota Bogor Yang Cerdas Dan Berwawasan Teknologi Informasi". Adapun Tujuan penelitian ini ialah: 1) identifikasi kondisi penerapan dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam penerapan dimensi smart mobility; dan 2) mengukur tingkat penerapan dimensi smart mobility. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah observasi lapangan, dokumentasi, penyebaran kuesioner, wawancara, survei instansi dan studi literarur. Metode analisis yang digunakan ialah metode analisis deskriptif dan metode analisis skoring. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui: 1) tingkat penerapan mobilitas masal berada pada kategori siap bersyarat; 2) tingkat penerapan mobilitas individu berada pada kategori sangat siap; 3) penggunaan teknologi berada pada kategori tidak siap; 4) keamanan dan keselamatan berada pada ketegori tidak siap; 5) Tingkat penerapan dimensi smart mobility di Kota Bogor termasuk pada kategori siap bersyarat.} }