%T Perencanaan Perkerasan Jalan Kaku (Rigid Pavement) Studi Kasus : Jalan Semplak Salabenda Kab. Bogor %L eprintsunpak3127 %D 2021 %X Jalan merupakan salah satu prasarana perhubungan darat yang mempunyai peranan penting bagi pertumbuhan perekonomian, sosial budaya, pengembangan wilayah pariwisata, dan pertahanan keamanan untuk menunjang pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang no. 13 tahun 1980 dan didalam peraturan pemerintah no. 26 tahun 1985. Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini untuk merencanakan kembali perkerasan jalan lentur (Flexible Pavement) menjadi perkerasan jalan kaku (Rigid Pavement), serta merencanakan tebal perkerasan kaku (Rigid Pavement), dengan menggunakan metode Bina Marga (Pd T-14-2003). Berdasarkan analisa data disarankan, menggunakan jenis perkerasan beton bersambung tanpa tulangan, umur rencana 40 tahun dengan CBR Tanah Dasar 6%, dan Beton yang digunakan K-400 (400 kg/cm³) dengan ketebalan 20 em disesuaikan dengan perhitungan perencanaan tebal perkerasan untuk pondasi bawah beton mutu K 125 dengan ketebalan 12,5 cm. (Ruji/dowel) digunakan Baja Polos e 33 mm, panjang 45 cm, jarak 30 cm, sedangkan untuk batang pengikat (Tie Bars) digunakan baja ulir D 16 mm, panjang 70 cm, jarak 75 cm. Perlu diperhatikan juga mutu beton sesuai dengan perhitungan K-400, umur beton 28 hari dalam proses pembetonannya, disarankan juga untuk memperhatikan mutu beton sesuai metode Binn Marga (Pd T-14-2003) bila dipasaran tidak ditemui diameter besi yang sesuai dengan perencanaan, maka gunakan besi diameter atas yang mendekati dengan ketentuan, dilakukan kembali perhitungan pembesian dengan ketebalan perkerasan yang sama 20 cm. Serta klasifikasi jalan yang digunakan termasuk kedalam kelas jalan Arteri. %I Universitas Pakuan %A Ari Gusti Rahmad Azari %A Arif Mudianto %A Budiono Budiono