@phdthesis{eprintsunpak3527, school = {Universitas Pakuan}, author = {Else As Syavira and Embay Rohaeti and Ani Andriyati}, title = {PENGEMBANGAN MODEL EPIDEMIK PADA PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DENGAN VAKSINASI DAN KARANTINA Studi Kasus: Provinsi Jawa Barat}, month = {July}, year = {2019}, url = {http://eprints.unpak.ac.id/3527/}, abstract = {ABSTRAK Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi yang menduduki peringkat pertama kasus tuberkulosis terbanyak di Indonesia. Tuberkulosis masih menjadi masalah yang membutuhkan perhatian dari pemerintah, upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran penyakit tuberkulosis yaitu dengan melakukan vaksinasi dan karantina atau rawat inap. Model epidemik dengan vaksinasi dan karantina merupakan model yang menggambarkan penyebaran penyakit tuberkulosis dengan kondisi adanya vaksinasi pada individu rentan dan karantina berupa rawat inap pada individu yang terinfeksi, model tersebut dapat menggambarkan laju penyebaran penyakit tuberkulosis dengan vaksinasi dan karantina pada masa yang akan datang. Model epidemik dengan vaksinasi dan karantina di analisis dengan mencari titik tetap, bilangan reproduksi dasar, analisis kestabilan dengan kriteria Routh-Hurwitz, dan kemudian dilakukan penyusunan syntax program untuk menghasilkan grafik laju penyebaran penyakit tuberkulosis dengan menggunakan software Mathematica 7.0. Berdasarkan analisis dihasilkan bahwa vaksinanasi dan karantina berpengaruh terhadap laju penyakit tuberkulosis, pada saat tuberkulosis tidak mewabah laju kelompok individu terinfeksi pada 6 tahun yang akan datang mengalami peningkatan dan pada 44 tahun yang akan datang mengalami penurunan, sedangkan ketika penyakit tuberkulosis menjadi wabah, laju individu terinfeksi mengalmi peningkatan pada 8 tahun yang akan datang, selanjutnya pada 42 tahun yang akan datang cenderung stabil. Kata kunci: tuberkulosis, vaksinasi, karantina, bilangan reproduksi dasar} }