eprintid: 4764 rev_number: 11 eprint_status: archive userid: 44 dir: disk0/00/00/47/64 datestamp: 2022-10-04 06:52:02 lastmod: 2022-10-04 06:52:02 status_changed: 2022-10-04 06:52:02 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Septiarsono, I Vandra creators_name: Siswajanthy, Farahdinny creators_name: Mega Wijaya, Mustika creators_NPM: 010116167 creators_NPM: 0414106202 creators_NPM: 0218098501 contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: Siswajanthy, Farahdinny contributors_name: Mega Wijaya, Mustika contributors_NIDN: 0414106202 contributors_NIDN: 0218098501 corp_creators: Universitas Pakuan corp_creators: Fakultas Hukum corp_creators: Hukum Perdata title: Analisis Kekuatan Eksekutorial Sertifikat Jaminan Fidusia Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 18/PUU-XVII/2019 ispublished: pub subjects: Fidusia subjects: Kekuatan_Eksekutorial divisions: sch_art full_text_status: public abstract: Sertifikat Jaminan Fidusia sebagai alat bukti jaminan fidusia yang didalamnya tercantum irah-irab "Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa", sehingga memiliki kekuatan eksekutorial yang dipersamakan dengan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. Kekuatan eksekutorial yang melekat pada Sertifikat Jaminan Fidusia memberikan keluluasaan kepada penerima fidusia untuk melakukan pelaksanaan eksekusi tanpa perlu adanya putusan pengadilan jika pemberi fidusia cidera janji. Namun tidak selalu proses eksekusi jaminan fidusia berjalan sebagaimana mestinya, ada beberapa kendala terhadap pelaksanaan eksekusi jaminan fidusia, Proses pemberian kredit termasuk perjanjian utang piutang dengan jaminan fidusia cukup mudah untuk dilakukan. Dalam pelaksanaan perjanjian fidusia ini sering kali kendala-kendala. Kendala utama dari pelaksanaan perjanjian dengan jaminan fidusia muncul ketika terjadi wanprestasi dari pihak debitur. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan hukum ini studi kepustakaan (library research) atau studi dokumen yang bersifat yuridis normatif. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu kekuatan eksekutorial sertifikat jaminan fidusia pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 18/PUUXVII/2019 yang menyatakan keberlakuan Pasal 15 ayat (2) dan (3) UndangUndang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945. Sehingga sertifikat jaminan fidusia sudah tidak mempunyai kekuatan eksekutorialnya lagi, segala mekanisme dan prosedur hukum eksekusi obyek jaminan fidusia harus ditempuh melalui jalan pengadilan dan memperoleh kekuatan hukum tetap. Sertifikat jaminan fidusia masih mempunyai kekuatan eksekutorial sepanjang ada kesepakatan cidera janji antara penerima fidusia (kreditur) dengan pemberi fidusia (debitur). Eksekusi jaminan fidusia sebagai suatu hak jaminan yang mempunyai kekuatan eksekutorial sudah seharusnya dapat langsung dilaksanakan tanpa perlu adanya pembatasan-pembatasan yang menghambat proses eksekusi. upaya hukum yang efisien dalam melakukan eksekusi jaminan fidusia, mengingat permohonan eksekusi melalui titel eksekutorial tersebut memerlukan rentang waktu yang cukup panjang dan biaya yang cukup besar. Sehingga proses eksekusi yang sederhana, cepat, murah dan efisien masih diperlukan dewasa ini bagi dunia perbankan. date: 2020 date_type: published institution: Universitas Pakuan department: Fakultas Hukum thesis_type: Skripsi thesis_name: Sarjana citation: Septiarsono, I Vandra and Siswajanthy, Farahdinny and Mega Wijaya, Mustika (2020) Analisis Kekuatan Eksekutorial Sertifikat Jaminan Fidusia Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 18/PUU-XVII/2019. Skripsi thesis, Universitas Pakuan. document_url: http://eprints.unpak.ac.id/4764/1/Cover.pdf document_url: http://eprints.unpak.ac.id/4764/2/Lembar%20Pengesahan.pdf