@phdthesis{eprintsunpak7504, year = {2023}, month = {August}, author = {Fany Yuliana and Sara Nurmala and Nina Herlina}, title = {TOKSISITAS AKUT EKSTRAK AIR BUNGA TELANG (Clitoria ternatea) PADA TIKUS BETINA}, url = {http://eprints.unpak.ac.id/7504/}, abstract = {TOKSISITAS AKUT EKSTRAK AIR BUNGA TELANG (Clitoria ternatea) PADA TIKUS BETINA Fany Yuliana1 , Sara Nurmala 2 ,Nina Herlina3 Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pegetahuan Alam Universitas Pakuan, Jalan Pakuan, Bogor *Email : Fanyyuliana24@gmail.com ABSTRAK Bunga telang memiliki aktivitas antimikroba, antikanker, antioksidan, antihistamin, dan juga sebagai penyembuh luka. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai ekstrak air bunga telang dan untuk menentukan kategori ketoksikan ekstrak bunga telang. Uji pendahuluan dan uji utama merupakan rangkaian uji dari metode fixed doses dengan dosis yang digunakan adalah 300 mg/kgBB dan 2000mg/kgBB. . Pengamatan yang dilakukan pada metode ini adalah tidak adanya kematian pada dosis terendah maupun dosis tertinggi dengan interval waktu pengamatan sekurang-kurangnya 24 jam pada setiap dosis dan semua hewan harus diamati sekurang-kurangnya selama 14 hari. Pengamatan lain yang perlu dilakukan termasuk pada : kulit, bulu, mata, membrane mukosa, dan juga sistem pernafasan, sistem saraf otonom, sistem saraf pusat serta tingkah laku. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak air bunga telang (Clitoria ternatea) memiliki kisaran nilai LD50 yaitu {\ensuremath{>}} 2000 mg/kgBB yang termasuk ke dalam kategori GHS nomor 5 atau unclassified dengan pernyataan bahwa senyawa dikatakan tidak toksik dan mungkin tidak berbahaya apabila tertelan. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya kematian pada dosis 2000mg/kgBB. Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan adalah ekstrak air bunga telang masuk ke dalam kategori senyawa tidak toksik dan memiliki kisaran LD50 {\ensuremath{>}} 2000 mg/kgBB. Kata Kunci : Clitoria ternatea, Toksisitas Akut, LD50, Metode Fixed Doses. ABSTRAC Butterfly peas have antimicrobial, anticancer, antioxidant, antihistamine, and wound-healing activities. This study aims to determine the value of butterflypea water extract and the toxicity category of butterflypea extract. The preliminary test and the main test are a series of tests from the fixed doses method, with the doses used being 300 mg/kgBB and 2000 mg/kgBB. Observations made in this method are the absence of death at the lowest dose and the highest dose, with an observation time interval of at least 24 hours at each dose, and all animals must be observed for at least 14 days. Other observations that need to be made include skin, fur, eyes, and mucous membranes, as well as the respiratory system, autonomic nervous system, central nervous system, and behavior. The results showed that the water extract of butterflypea (Clitoria ternatea) has a range of LD50 values of {\ensuremath{>}} 2000 mg/kgBB which is included in GHS category number 5 or unclassified, with the statement that the compound is said to be nontoxic and may not be harmful if ingested. This is evidenced by the absence of death at a dose of 2000 mg/kg BB. The conclusion from the results of the research that has been done is that butterfly pea water extract falls into the category of non-toxic compounds and has an LD50 range of {\ensuremath{>}} 2000 mg/kgBB. Keywords: Clitoria ternatea, Acute Toxicity, LD50, Fixed Dose Method} }