eprintid: 7579 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 46 dir: disk0/00/00/75/79 datestamp: 2024-05-17 03:02:58 lastmod: 2024-05-17 03:02:58 status_changed: 2024-05-17 03:02:58 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Aprisita Trimonik, Rega creators_name: Y, Yulianita creators_name: Sofihidayati, Trirakhma creators_NPM: 066116012 contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: Aprisita Trimonik, Rega contributors_name: Y, Yulianita contributors_name: Sofihidayati, Trirakhma contributors_NIDN: 0411078501 contributors_NIDN: 0404096301 corp_creators: Universitas Pakuan corp_creators: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam corp_creators: Program Studi Farmasi title: PENGARUH PERBEDAAN METODE PENGERINGAN SIMPLISIA TERHADAP KADAR FLAVONOID PADA EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam. ispublished: pub subjects: QL divisions: sch_che full_text_status: public abstract: PENGARUH PERBEDAAN METODE PENGERINGAN SIMPLISIA TERHADAP KADAR FLAVONOID PADA EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) Rega Aprisita Trimonika, Yulianita dan Trirakhma Sofihidayati Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA – Universitas Pakuan Email: aprisitarega@gmail.com ABSTRAK Salah satu tanaman yang dimanfaatkan baik sebagai obat ialah tanaman kelor. Beberapa literatur menyebutkan pada daun kelor terdapat kandungan kimia diantaranya flavonoid, saponin, alkaloid, tanin, serta fenol. Flavonoid adalah metabolit sekunder yang berasal dari polifenol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kadar flavonoid dalam ekstrak etanol daun kelor dan menentukan metode pengeringan terbaik untuk ekstrak etanol daun kelor berdasarkan kadar flavonoidnya. Pengeringan terdiri dari 4 metode yang berbeda yaitu dikeringkan dengan sinar matahari langsung (P1), kemudian dengan cara dikering anginkan (P2), menggunakan oven pada suhu 50°C selama 12 jam (P3), dan dikeringkan dengan menggunakan alat dehumidifier pada suhu 40°C (P4). Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Simplisia dan ekstrak yang dihasilkan dihitung rendemen, kadar air, kadar abu, dan uji fitokimia. Ekstrak hasil metode pengeringan yang berbeda diuji kadar flavonoidnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan metode pengeringan simplisia berpengaruh terhadap kadar flavonoid pada ekstrak. Kadar flavonoid dalam ekstrak etanol daun kelor dengan metode pengeringan sinar matahari, kering angin, oven, dan dehumifier secara berturut-turut adalah 3,0343; 5,2736; 5,0594; dan 4,6467%. Metode pengeringan yang terbaik adalah menggunakan kering angin dengan kadar flavonoid paling tinggi sebesar 5,2736%. Kata kunci: Daun Kelor, Metode Pengeringan, Ekstrak Etanol, Dehumidifier date: 2023-04-19 date_type: published pages: 37 institution: Universitas Pakuan department: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam thesis_type: Skripsi thesis_name: Sarjana citation: Aprisita Trimonik, Rega and Y, Yulianita and Sofihidayati, Trirakhma (2023) PENGARUH PERBEDAAN METODE PENGERINGAN SIMPLISIA TERHADAP KADAR FLAVONOID PADA EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam. Skripsi thesis, Universitas Pakuan. document_url: http://eprints.unpak.ac.id/7579/1/HC_SKRIPSI%20REGA%20APRISITA.pdf document_url: http://eprints.unpak.ac.id/7579/2/HC_SKRIPSI%20REGA%20APRISITA.pdf