@phdthesis{eprintsunpak8858, month = {November}, author = {Nessa Amelia and Tri Saptari Haryani and Yadi Suryadi}, school = {Universitas Pakuan}, title = {FORMULASI BIOFUNGISIDA KITOSAN ENZIMATIK UNTUK PENGENDALIAN CENDAWAN PASCA PANEN PADA BUAH TOMAT SECARA IN VITRO ENZYMATIC CHITOSAN BIOFUNGICIDE FORMULATION FOR POST-HARVEST FUNGI CONTROL ON TOMATOES IN VITRO}, year = {2022}, abstract = {FORMULASI BIOFUNGISIDA KITOSAN ENZIMATIK UNTUK PENGENDALIAN CENDAWAN PASCA PANEN PADA BUAH TOMAT SECARA IN VITRO ENZYMATIC CHITOSAN BIOFUNGICIDE FORMULATION FOR POST-HARVEST FUNGI CONTROL ON TOMATOES IN VITRO Nessa Amelia*, Yadi Suryadi, Tri Saptari Haryani Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pakuan, Jl. Pakuan, Tegallega, Bogor Tengah, Kota Bogor. *Corresponding author : amelianessa25@gmail.com Abstrak Kitosan dapat digunakan untuk pengendalian serangan antraknosa yang menjadi kendala pasca panen pada buah tomat. Efektivitas kitosan dapat ditingkatkan menjadi Kitosan-Tripolifosfat menggunakan metode gelasi ionik. Tujuan penelitian adalah menguji potensi bakteri endofit dari buah tomat matang dan mentah dalam menghambat Colletotrichum sp dan menentukan konsentrasi terbaik dalam formulasi KitosanTripolifosfat. Dalam pembuatan Kitosan-Tripolifosfat digunakan metode gelasi ionik untuk merubah ukuran partikel kitosan pada konsentrasi kitosan bobot molekul rendah (KBMR) 0.2 \% dan larutan natrium tripolifosfat (NaTPP) 0.1\% dengan rasio (3:1, 1:1 dan 5:2) dalam 50 mL, kontrol positif tidak diberi formula dan kontrol negatif diberi formula. Parameter yang diamati yaitu persen daya hambat antar konsentrasi secara in vitro. Analisis data menggunakan program SPSS dengan metode Rancang Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 9 pengulangan. Jika terdapat perbedaan dilanjut dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukan isolat bakteri MH-1 yang berasal dari buah tomat mentah memiliki daya hambat paling tinggi yaitu 80,24\% sehingga dipilih untuk formulasi Kitosan-Tripolifosfat. Konsentrasi formula Kitosan-Tripolifosfat dalam 50 mL rasio (3:1, 1:1 dan 5:2) tidak berbeda nyata terhadap antar perlakuan, namun berbeda nyata terhadap perlakuan kontrol. Hal ini disebabkan persamaan ukuran partikel kitosan yang dihasilkan pada konsentrasi formula Kitosan-Tripolifosfat. Kata kunci : antraknosa, Colletotrichum sp, bakteri endofit, gelasi ionik, kitosantripolifosfat}, url = {http://eprints.unpak.ac.id/8858/} }