%0 Thesis %9 Skripsi %A Liyani Iwangga, Yola %A Universitas Pakuan, %A Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, %A Pendidikan Guru Sekolah Dasar, %B PGSD %D 2022 %F eprintsunpak:9764 %I Universitas Pakuan %T Analisis Pengembangan Diri Siswa Tunagrahita Kategori Sedang dalam Merawat Diri : Studi Kasus dengan Pendekatan Penelitian Kualitatif pada Kelas V Sekolah Luar Biasa-C Dharma Wanita Kota Bogor Semester Genap Tahun Pelajaran 2021/2022. %U http://eprints.unpak.ac.id/9764/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan; 1) kemampuan pengembangan diri makan dan minum menggunakan alat pada anak tunagrahita kategori sedang kelas V di SLB-C Dharma Wanita Kota Bogor, dan 2) faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam kemampuan pengembangan diri makan dan minum menggunakan alat pada anak tunagrahita kelas V di SLB-C Dharma Wanita Kota Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualititatif. Subjek penelitian yaitu satu anak tunagrahita kategori sedang kelas V di SLB-C Dharma Wanita Kota Bogor. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, dan penarikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa;1) kemampuan pengembangan diri makan dan minum pada anak tunagrahita sedang kelas V di SLB-C Dharma Wanita Kota Bogor dalam aspek yang mampu dilakukan sendiri memegang centong, menggunakan centong, memegang sendok sayur, memegang sendok makan dengan tangan kanan, menyendok makanan secukupnya, memasukkan makanan ke dalam mulut dan mengunyah makanan perlahan-lahan, menyendok makanan tanpa menimbulkan bunyi, menelan makanan perlahan-lahan, dan merapikan nasi, lauk dan sayur yang tercecer. 2) faktor pendukung dan penghambat kemampuan pengembangan diri makan dan minum menggunakan alat pada anak tunagrahita sedang kelas V di SLB-C Dharma Wanita Kota Bogor sebagai berikut; a) faktor pendukung yaitu, adanya sumber belajar yang lengkap berupa buku atau modul dengan gambar-gambar peralatan makan dan minum, tersedianya ruang praktek pengembangan diri. b) faktor penghambat yaitu, kurang kondusifnya suasana kelas karena adanya gangguan dari luar dan kurangnya motivasi dari orang tua dalam mengajarkan anak agar dapat makan dan minum dengan mandiri.