eprintid: 9916 rev_number: 6 eprint_status: archive userid: 46 dir: disk0/00/00/99/16 datestamp: 2025-09-15 07:27:04 lastmod: 2025-09-15 07:27:04 status_changed: 2025-09-15 07:27:04 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Nurkholis, Ahmad Firman creators_NPM: 062117035 contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: Warnasih, Siti contributors_name: Widiastuti, Diana contributors_NIDN: 0401018604 contributors_NIDN: 0425027106 corp_creators: Universitas Pakuan corp_creators: Fakultas Matematika dan Ilmu Pnegetahuan Alam corp_creators: Program Studi Kimia title: “Kandungan Beta Karoten dan Antosianin serta Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.) Metode Maserasi dengan Berbagai Pelarut”. ispublished: pub subjects: QD divisions: sch_eng full_text_status: none abstract: Ahmad Firman Nurkholis. 062117035. 2024. “Kandungan Beta Karoten dan Antosianin serta Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.) Metode Maserasi dengan Berbagai Pelarut”. Dibimbing oleh Siti Warnasih, M.Si. dan Dr. Diana Widiastuti, M.Phil. RINGKASAN Perkembangan industri di bidang sandang, pangan, kosmetik dan farmasi serta terbatasnya jumlah zat pewarna alami menyebabkan peningkatan penggunaan zat warna sintetis. Penggunaan pewarna sintetis seperti rhodamin b, methanyl yellow, dan amaranth pada makanan dan minuman, sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat memicu terjadinya kanker serta kerusakan ginjal dan hati. Pewarna alami merupakan alternatif pewarna yang tidak toksik, dapat diperbaharui, mudah terdegradasi dan ramah lingkungan. Bayam merah (Amaranthus Tricolor L.) mengandung antosianin dan betakaroten sebagai pewarna alami dan memiliki manfaat sebagai antioksidan dan menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pelarut terbaik yang dapat digunakan untuk mengekstraksi antosianin, betakaroten dan aktivitas antioksidan tertinggi, dan mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak bayam merah dengan LC-MS. Metode yang dilakukan pada penelitian ini meliputi persiapan sampel daun bayam merah, pembuatan simplisia, ekstraksi maserasi menggunakan pelarut air, etanol, dan etanol+HCl 0,1 M, penentuan kadar betakaroten dan kadar antosianin, uji aktivitas antioksidan metode DPPH dan identifikasi senyawa dengan LC-MS. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hasil penentuan kadar betakaroten pada ekstrak daun bayam merah terbaik yaitu ekstrak etanol sebesar 1,86 mg/L dibandingkan ekstrak air dan etanol+HCl 0,1 M. Hasil uji kadar antosianin pada ekstrak daun bayam merah menunjukkan pelarut terbaik yaitu pelarut etanol+HCl 0,1M sebesar 44,59 mg/L dibandingkan pelarut air dan etanol. Uji aktivitas antioksidan ekstrak daun bayam merah menunjukkan nilai IC50 terbaik yaitu ekstrak etanol+HCl 0,1 M sebesar 77,874 mg/L yang tergolong kuat dibandingkan ekstrak air dan ektrak etanol. Hasil identifikasi senyawa aktif dengan LC-MS pada ekstrak etanol+HCl 0,1M daun bayam merah teridentifikasi: Smiglanin, Aloeresin, Gentiopicroside, Cimifugin, Asebotin, Quercetin-3-O -α-L-rhamnose-7-O-β-Dglucoside, Methyl Caffeate, kuraridinol, Esculentoside A, Salidroside, Mulberrofuran, Cucurbitacin B, Platycodigenin, Kukoamine A, dan Sarcostin. Kata Kunci: Antosianin, betakaroten, daun bayam merah, DPPH date: 2024-07-31 date_type: published institution: Universitas Pakuan department: Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam thesis_type: Skripsi thesis_name: Sarjana citation: Nurkholis, Ahmad Firman (2024) “Kandungan Beta Karoten dan Antosianin serta Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.) Metode Maserasi dengan Berbagai Pelarut”. Skripsi thesis, Universitas Pakuan.