%0 Thesis %9 Skripsi %A Melati, Nana Putri %A Universitas Pakuan, %A Fakultas Matematika dan Ilmu Pnegetahuan Alam, %A Program Studi Kimia, %B Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam %D 2025 %F eprintsunpak:10222 %I Universitas Pakuan %T AKTIVITAS ANTIDIABETES TEH HERBAL KOMBINASI SAMBILOTO (Andrographis paniculata) DAN KULIT BATANG KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) SECARA IN VITRO DAN IN SILICO %U http://eprints.unpak.ac.id/10222/ %X AKTIVITAS ANTIDIABETES TEH HERBAL KOMBINASI SAMBILOTO (Andrographis paniculata) DAN KULIT BATANG KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) SECARA IN VITRO DAN IN SILICO Nana Putri Melati1) , Ade Heri Mulyati1), Siti Warnasih1) 1) Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pakuan Jl. Pakuan, RT.02/RW.06, Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16129 ABSTRAK Diabetes melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah yang diderita oleh 422 juta jiwa di seluruh dunia dan 1,5 juta kematian disebabkan oleh penyakit ini setiap tahunnya. Salah satu tanaman herbal yang digunakan masyarakat sebagai obat diabetes yaitu sambiloto (Andrographis paniculata) dan kayu manis (Cinnamomum burmannii). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formula terbaik kombinasi ekstrak sambiloto kayu manis, mengidentifikasi serta menentukan interaksi ligan senyawa aktif antidiabetes dari kombinasi sambiloto kayu manis dengan protein reseptor α-glukosidase. Pada penelitian ini daun sambiloto dan kulit batang kayu manis dikombinasikan menjadi 5 formula dan diekstraksi menggunakan metode dekok, kemudian dilakukan analisa antioksidan dan anitiabetes secara in vitro. Ekstrak formula 1 (sambiloto), formula 5 (kayu manis) dan satu formula kombinasi sambiloto kayu manis terbaik diidentifikasi senyawa aktifnya menggunakan LC-MS. Senyawa metabolit sekunder yang teridentifikasi dari kombinasi sambiloto kayu manis dilakukan uji Lipinski, predikisi farmakokinetika (ADME : absorpsi, distribusi, metabolisme, ekskresi) serta toksistas, selanjutnya senyawa terbaik dilakukan molecular docking dengan protein reseptor α-glukosidase secara in silico. Hasil uji aktivitas antioksian pada teh herbal kombinasi sambiloto kayu manis yang menunjukkan nilai IC50 terbaik yaitu formula 4 sebesar 925,90 ppm, sedangkan formula 1 (sambiloto) sebesar 7083,10 ppm dan formula 5 (kayu manis) sebesar 207,39 ppm. Hasil aktivitas antidiabetes secara In Vitro pada teh herbal kombinasi daun menunjukkan nilai IC50 terbaik yaitu formula 4 sebesar 8229,08 ppm, sedangkan formula 1 (sambiloto) sebesar 11790,17 ppm dan formula 5 (kayu manis) sebesar 537,81 ppm. Hasil identifikasi senyawa aktif dengan LC-MS pada formula 1 (sambiloto) diperoleh sebanyak 28 senyawa, sedangkan pada formula 5 (kayu manis) diperoleh sebanyak 39 senyawa. Identifikasi senyawa pada teh herbal kombinasi sambiloto kayu manis pada formula 4 diperoleh sebanyak 51 senyawa, dimana 30 diantaranya termasuk metabolit sekunder. Hasil uji aktivitas antidiabetes secara In Silico teh herbal kombinasi daun sambiloto dan kulit batang kayu manis dari 30 senyawa terdapat 7 senyawa yang memiliki nilai energi bebas Gibbs (∆G) yang sama atau lebih rendah daripada kontrol akarbose, sedangkan berdasarkan interaksi residu asam amino yang mirip dengan akarbose dan nilai ∆G yang lebih rendah daripada akarbosa yaitu yaitu Apigenin 7-arabinoside. Kata Kunci : Andrographis paniculata, Cinnamomum burmannii, Antioksidan, Antidiabetes, LC-MS, Docking