Hardiansyah, Hardiansyah and Chairijah, Chairijah and Wuisang, Ari (2021) Peranan Interpol Dalam Ekstradisi Tersangka Kejahatan Korupsi (Studi Kasus Pencarian Dan Penangkapan Adrian Kiki Irawan Di Australia). Skripsi thesis, Universitas Pakuan.
Text
cover.pdf Download (545kB) |
|
Text
lembar pengesahan.pdf Download (914kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (80kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (274kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (400kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (89kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (33kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (18kB) |
Abstract
Kerjasama antara Indonesia dan Interpol termanifestasikan dalam tinh lembaga yang dinamakan NCB - Interpol Indonesia. Lembapa yang berasa di bawah Divisi Hubungan Internasional Polri tersebut menyelengkurahan Pekerjaan terkant hubungan internasional antara Polri dengan Lembapa kepolisisau di negara lain dan organisasi (Sekretariat Jenderal) serta berkoordinasi juga dengan berbagai lembar dalam negeri yang terkait. Namun pada kenyataannya koordinasi Interpol dan peran yang dijalankan tidak mudah termasuk dalam penangkapan terpidana kasus korup yang melarikan diri ke Australia, Adrian Kiki Irawan, Kenyataannya proses im mengalami hambatan sehingga pelaksanaan ekstradisi serta upaya and Asset Recovery berlangsung tidak efisien dan efektif. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalis pelaksanaan koordinasi interpol dan instansi lembaga penegak hukum terakit dalam proses pencarian Adrian Kiki Irawan ke Indonesia, menganalisis hambatan dan permasalahan yang dihadapi pihak Interpol dalam proses pemulangan Adrian Kiki Irawan ke Indonesia dan mengetahui upaya meningkatkan koordinasi dan memperbaiki proses ekstradisi untuk mempercepat pemulangan tersangka khususnya antara Indonesia dengan negara-negara yang memiliki perjanjian ekstradisi dengan Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dengan menggunakan data lapangan melalui wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koordinasi yang dilaksanakan Interpol ialah fokus kepada tahap pencarian terpidana dengan pihak Interpol Australia dengan pengajuan Red Notice. Kemudian yang menjadi hambatan ialah terkendala dana dan sistem hukum yang berbeda antara Indonesia dengan Australia. Selanjutnya yang menjadi upaya memperabaiki dan mempercepat proses ekstradisi ialah dengan cepat melengkapi dokumen apa saja yang diminta oleh negara lain sebagai mitra ekstradisi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Fakultas Hukum > Hukum > Interpol Fakultas Hukum > Hukum Pidana > Korupsi |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | PERPUSTAKAAN FAKULTAS HUKUM UNPAK |
Date Deposited: | 15 Oct 2022 03:07 |
Last Modified: | 15 Oct 2022 03:07 |
URI: | http://eprints.unpak.ac.id/id/eprint/5577 |
Actions (login required)
View Item |