Saraswati, Saraswati and Handoyo D.P., Sapto and Sinaga, Walter A.L (2023) Implementasi Rules Of Origin (RoO) Asean Trade In Goods Agreement (ATIGA) Dalam Perdagangan Bebas Asean. Skripsi thesis, Universitas Pakuan.
Image
Cover.jpg Download (271kB) |
|
Text
Lembar Pengesahan.pdf Download (372kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (1MB) |
Abstract
Untuk mempertahankan kepentingan ekonomi ditengah-tengah era globalisasi, yang diikuti peningkatan jumlah maupun aktifitas perusahaan multinasional atau perusahaan internasional, maka negara-negara sekawasan lebih dituntut untuk membentuk blok-blok ekonomi. Pengelompokan negara dalam bentuk pasar bersama satu wilayah perdagangan bebas mengalami peningkatan. Hukum internasional yang merupakan hukum yang memberi fasilitas, atau yang mengatur hubungan politik, hubungan ekonomi, hubungan manusia yang lain, yang melintasi batas-batas negara, dituntut untuk mampu mengembangkan diri mengatur perkembangan-perkembangan baru yang terjadi di tengah-tengah masyarakat internasional tersebut. Dalam masyarakat internasional dewasa ini, perjanjian internasional memainkan peranan yang sangat penting dalam mengatur kehidupan dan pergaulan antar negara.Meningkatnya perkembangan Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Area), menyebabkan perlunya peningkatan skema perdagangan barang ASEAN. ATIGA berfokus pada jadwal pengurangan dan penghapusan tarif perdagangan barang di ASEAN. Tujuan utamanya adalah mencapai arus barang yang bebas di ASEAN sebagai alat utama untuk mendirikan sebuah basis produksi dan pasar tunggal bagi integrasi ekonomi yang semakin mendalam. Berlakunya ATIGA akan memfasilitasi perdagangan karena proses-proses dan prosedur-prosedurnya dibuat menjadi lebih mudah. Hal ini akan mengurangi waktu dan biaya yang dikeluarkan oleh para pengusaha dan masyarakat sewaktu melakukan kegiatan usaha sehingga mereka bisa mendapatkan keuntungan. Rules of Origin merupakan ketentuan asal barang yang digunakan dalam pengaturan perdagangan internasional, baik dalam skema regional maupun skema internasional. Dalam artikel ini akan membahas mengenai, kesesuaian Rules of Origin dalam ATIGA. Selain itu, rules of origin juga berfungsi untuk mencegah defleksi perdagangan. Dalam konteks ini, rules of origin menjadi mekanisme pencegahan masuknya produk- produk yang bukan berasal dari kawasan tertentu melalui negara yang menerapkan tarif eksternal paling rendah. Oleh sebab itu, pengaturan rules of origin di setiap negara yang terlibat dalam perjanjian perdagangan preferensial sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan rules of origin di Indonesia dan masalah-masalah hukum yang ditimbulkan dari pengaturan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesia belum memiliki aturan rules of origin yang bersifat komprehensif. Aturan mengenai rules of origin di Indonesia masih dimaknai sebatas aturan teknis saja. Akibatnya, Indonesia berpotensi untuk dirugikan dalam lalu lintas perdagangan internasional. Selain itu, masalah kelembagaan juga menjadi hal yang perlu diperhatikan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Fakultas Hukum > Hukum Internasional Fakultas Hukum > Hukum > Dagang/Perdagangan |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | PERPUSTAKAAN FAKULTAS HUKUM UNPAK |
Date Deposited: | 17 May 2024 03:11 |
Last Modified: | 17 May 2024 03:11 |
URI: | http://eprints.unpak.ac.id/id/eprint/7600 |
Actions (login required)
View Item |