Destiana Putri, Revika and Suhermanto, Suhermanto and Ardianto Iskandar, Eka (2023) Analisis Hubungan Keperdataan Ayah Dengan Anak Yang Lahir Di Luar Perkawinan Yang Sah (Studi Kasus Perkara No. 366/Pdt.P/2021/PA.TGR.). Skripsi thesis, Universitas Pakuan.
Image
Cover.jpg Download (647kB) |
|
Text
Lembar Pengesahan.pdf Download (343kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (1MB) |
Abstract
Perkawinan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Salah satu tujuan manusia melakukan perkawinan adalah untuk memperoleh keturunan, namun status perkawinan akan menimbulkan akibat terhadap status anak dan kedudukannya di mata hukum. Pasal 42 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Undang-Undang Perkawinan) Jo. Pasal 99 huruf a KHI menyebutkan bahwa anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau akibat perkawinan yang sah. Sehingga apabila perkawinan yang dilakukan tidak sah maka hal tersebut akan menimbulkan akibat pada anak yang dilahirkan didalamnya. Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang Perkawinan menyebutkan bahwa anak yang dilahirkan di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya. Namun dalam putusan MK No. 46/PUU- VIII/2010 rumusan Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang Perkawinan dinyatakan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 sepanjang dimaknai menghilangkan hubungan perdata dengan laki-laki yang dapat dibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan/atau alat bukti lain menurut hukum ternyata memiliki hubungan darah dengan ayahnya. Dari uraian tersebut terdapat pertanyaan-pertanyaan mengenai apa faktor- faktor yang mempengaruhi sahnya suatu perkawinan? Bagaimana perlindungan bagi anak yang lahir di luar perkawinan yang sah? Bagaimana hubungan keperdataan ayah dengan anak yang lahir di luar perkawinan yang sah? Persoalan ini sangat menarik, sehingga penulis tertarik untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang sudah disebutkan, khususnya hubungan keperdataan ayah dengan anak yang lahir di luar dalam studi kasus Putusan Perkara No. perkawinan yang sah 366/Pdt.P/2021/PA.Tgr. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis, dengan jenis penelitian yuridis normatif. Data-data dikumpulkan dengan teknik penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research), serta pengolahan datanya dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak yang lahir di luar perkawinan yang sah hanya memiliki nasab dan hubungan keperdataan dengan ibunya saja, karena belum terdapat peraturan mengenai pelaksanaan putusan MK No. 46/PUU-VIII/2010 sehingga putusan MK No. 46/PUU-VIII/2010 belum dapat diterapkan dalam perkara peradilan agama. Sebab apabila diterapkan, maka hal tersebut berisiko menimbulkan hubungan nasab yang seharusnya tidak ada menurut hukum Islam.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Fakultas Hukum > Hukum > Anak Fakultas Hukum > Hukum Agama > Pernikahan/Perkawinan |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | PERPUSTAKAAN FAKULTAS HUKUM UNPAK |
Date Deposited: | 17 May 2024 03:30 |
Last Modified: | 17 May 2024 03:30 |
URI: | http://eprints.unpak.ac.id/id/eprint/7716 |
Actions (login required)
View Item |